Kepemimpinan

by 6:25 PM 0 comments

Kepemimpinan


1.1 Pengertian Kepemimpinan
Ada beberapa pengertian menurut para ahli :

·    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu sebagai proses MEMPENGARUHI sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. (Fiedler, 1967)
·      Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas dan mengoordinasikan serta memotivasi orang-orang ataupun kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki (Shared Goal, Hemhiel & Coons)

  Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerja sama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan. (Jacob & Jacques)

Kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama. Kata kunci : pola hubungan, kemampuan mengoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi.  Gaya Kepemimpinan intinya tentang Pola perilaku yang konsisten.

1.2 Unsur-Unsur Kepemimpinan

  Kemampuan atau kecakapan memengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.

  Kemampuan mengarahkan (DIRECTING),  memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan melakukan  persepsi sosial (social perception), kemampuan berpikir abstrak (ability in abstract thinking), dan kemampuan mengendalikan kestabilan emosi (emotional stability).

1.3 Fungsi Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus melakukan berbagai fungsi kepemimpinan. Mampu menentukan tujuan, menjelaskan, melaksanakan, memilih cara yang tepat, memberikan serta merangsang para anggota untuk bekerja. Fungsi-fungsi tersebut meliputi :
  • Fungsi Instruktif


                Fungsi pemimpin dalam menunjukkan kepemimpinannya agar semua anggota kelompok yg dipimpinnya melakukan atau tidak melakukan sesuatu , yang datang dari arah sang pemimpin, guna mencapai tujuan yg sudah ditetapkan dan dikomunikasikan.
  • Fungsi Konsultatif

                Fungsi pimpinan dalam menunjukkan kepemimpinannya dengan memberikan jawaban atau solusi atas kebutuhan yang dimintakan/ditanyakan/diajukan bawahan kepadanya.
  • Fungsi Partisipatif

                Kemampuan pimpinan memberikan kesempatan kepada semua anggota organisasi untuk mengambil peran dan memberikan kontribusi positip dalam aktivitas organisasi. Fungsi ini ditandai dengan tumbuh suburnya sumbang saran/suggestion dan inovasi.
  • Fungsi Delegatif

                Fungsi mendewasakan subordinates untuk berotonomi dalam melakukan tugas-tugas tertentu yg telah ditetapkan dan biasanya merupakan hal rutinitas
  • Fungsi Supervisi dan Pengendalian

    Fungsi kontrol pimpinan dalam mengevaluasi setiap tahap/tingkatan aktivitas untuk mengendalikan agar semuanya tetap pada track yang tepat dan benar.

1.4 Dua dimensi fungsi kepemimpinan menurut Hill & Caroll :

  Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (DIRECTION) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya.

  Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemimpin.

1.5 Gaya Kepemimpinan menurut Harris & Jeff (1987)

  •                 The Autocratic Leader

                Hampir menggunakan jalur satu arah komunikasi, yaitu Top – Down, tidak mengharapkan adanya feedback dan koreksi.
  • The Participative Leader

                Untuk organisasi yang memiliki anggota berpengalaman dan maju gaya ini cocok diterapkan.
  •  The Free Rein Leader

                Kepemimpinan yang keberdayaan organisasi nyaris seluruhnya di tangan bawahan. Atasan hanya menerima laporan dan sedikit pengarahan global saja.
  • DEMOCRATIVE LEADERSHIP

                Kepemimpinan partisipatif, opini-opini diproduktifkan, sumbangsaran diharapkan, dan sesuatu berdasarkan persetujuan kelompok
  • PATERNALISTIC LEADERSHIP

                Hubungan seperti kebapakan. Ada aktivitas semacam perlindungan atasan terhadap bawahan. Arahan selalu diharapkan bawahan. Atasan sebagai role model senantiasa muncul di segala aktivitas organisasi.
  • INDIGENOUS LEADERSHIP

                Kepemimpinan yang biasanya timbul pada orang-orang dari kelompok organisasi sosial informal. Timbul spontan dari keaslian sifat dan pembawaan. Kharismatik.

1.6 Tanggung jawab & Wewenang kepemimpinan

Ada beberapa tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan

  Menentukan tujuan pelaksanaan kerja secara kuantitas, kualitas, keamanan, moral dll.
  Melengkapi bawahan dengan sumberdaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan adanya pengkayaan (enrichment)
  Mengkomunikasikan, utamanya, apa harapan perusahaan dari karyawan.
  Memberikan susunan imbalan atas prestasi.
  Pendelegasian wewenang dan kesempatan berpartisipasi pada hal-hal yang perlu.
  Mencarikan solusi dalam menghadapi berbagai hambatan
  Menilai pekerjaan dan hasil serta sekaligus mengkomunikasikan dengan bawahan
  Menunjukkan perhatian yang memadai kepada karyawan selaku asset perusahaan yang paling berharga.
  Menjaga harmoni dan keseimbangan berbagai pertentangan dan berbagai tekanan yang ada dalam organisasi baik dari internal maupun eksternal.

1.7 Dasar Kepemimpinan

Dasar-dasar kepemimpinan yaitu

  KEKUASAAN dalam arti kemampuan menggerakkan SUMBER

Bentuk kekuasaan pemimpin berupa :
  1. COERSIVE, atas rasa takut dan segan
  2. REWARD, atas harapan
  3. LEGITIMATE, diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok atau hierarki dalam organisasi
  4. EXPERTISE, kepakaran (keahliannya)
  5. REFERENT(Daya tarik/kharisma)
1.8 Peran kepemimpinan

Peran kepemimpinan yaitu
  1. INTEGRATION, peningkatan koordinasi
  2. COMMUNICATION, semua terhindar dari ketidaktahuan, ketidakpedulian dan kesalah pengertianan
  3. PRODUCT EMPHASIS, berorientasi pada besar dan tingakt kesulitan pekerjaan
  4. ORGANIZATION, tindakan mengarah kepada pengaturan perbedaan, pengaturan, dan penyesuaian.
  5. EVALUATION, tindakan yang berkaitan erat dengan pendistribusian Reward & Punishment

1.9 TIPE KEPRIBADIAN

Ada 4 Tipe kepribadian yaitu  

Dalam ilmu psikologi, dikenal teori 4 tipe kepribadian. Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Galen, seorang ahli fisiologi yang hidup pada abad ke-2 Masehi. Walaupun tipe ini dianggap kuno, tetapi masih digunakan oleh psikolog-psikolog di jaman modern ini

  Koleris,

KEKUATAN DAN KELEMAHAN KOLERIS

  Kekuatan
Tipe ini berbakat menjadi pemimpin. Suka berprestasi dan mengorganisasikan. Hidupnya berorientasi pada tujuan, aktif dan dinamis.. Berkemauan keras dan tidak mudah putus asa. Tidak menyukai air mata dan emosi. Bebas dan mandiri. Dalam bekerja, suka yang serba teratur dan mencari pemecahan praktis. Mau melakukan tugas yang sulit dan suka ditantang. Bisa mendelagasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan kelompok . Bergerak cepat untuk bertindak sehingga unggul dalam keadaan darurat.
  Kelemahan
Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Menyukai kontroversi dan pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri. Mendominasi orang lain Dalam bekerja, termasuk pecandu kerja, menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis. Mngharapkan pengakuan atas prestasinya.

  Sanguinis,

KEKUATAN DAN KELEMAHAN SANGUINIS

  Kekuatan
Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan bercerita. Punya selera humor yang baik. Emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif. Optimis, Penuh rasa ingin tahu. Berhati tulus, tidak menyimpan dendam dan cepat meminta maaf. Menyukai kegiatan spontan. Dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja, mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain untuk bekerja.
  Kelemahan
Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis, suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa. Mudah marah/emosional. Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya. Melupakan kewajiban. Keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah teralihkan perhatiannya. Benci sendirian. Tidak tetap/mudah berubah dan pelupa. Pandai berdalih. Suka mencari perhatian, sorotan dan kasih sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya. Memutuskan dengan perasaan.

  Melankolis

KEKUATAN DAN KELEMAHAN MELANKOIS
  Kekuatan
Perfeksionis, standar tinggi. Cenderung diam dan pemikir sehingga membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Serius dan bertujuan. Analitis. Berbakat dan kreatif. Berfilsafat dan puitis. Bijaksana, Idealis. Menghargai keindahan. Sensitif kepada orang lain. Berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar. Menghindari perhatian. Setia dan mengabdi. Mau mendengarkan keluhan dan mudah terharu. Dalam bekerja: suka keteraturan. Serba tertib dan hati-hati. Rapi dalam perencanaan, hemat.
Kelemahan
Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Citra diri rendah dan merendahkan diri sendiri. Standar suka terlalu tinggi. Sangat memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif. Tertekan karena ketidaksempurnaan. Tidak aman secara sosial. Menarik diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu.

  Plegmatis.

KEKUATAN PLEGMATIS
  Kekuatan
Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan. Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi. Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat. Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengawasi orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: cakap dan mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian. Menemukan cara yang mudah. Baik dibawah tekanan.

Dari 4 tipe kepribadian ini, tiap orang mempunyai kombinasi dari dua kepribadian. Umumnya salah satunya lebih dominan, kadang juga keduanya seimbang. Bila hanya 1 dari tipe kepribadian, maka dapat dikatakan tipe kepribadian sejati. Misalnya Sanguinis sejati. Sanguinis dan Koleris bisa berkombinasi secara alami karena keduanya ekstrovert, optimis dan terus terang. Kombinasi ini menghasilkan individu yang sangat energik. Plegmatis dan Melankolis bisa berkombinasi karena keduanya introvert, pesimis dan lembut.





tengku fanny

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment