Model komunikasi Aristoteles

by 6:59 PM 2 comments
Image result for komunikasi aristoteles

Model Komunikasi Aristoteles

Latar Belakang
Menurut Aristoteles, mahluk sosial merupakan zoon politicon yang berarti manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup dan dituntut untuk saling bekerjasama. Dalam proses interaksi antar manusia tersebut terciptalah komunikasi.

Model Komuikasi Aristoteles
Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi (mempengaruhi dan meyakinkan), yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).Retorika sendiri adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul ‘Grullos’ atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum adalah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.
Aristoteles berusaha mengkaji mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi  pertama dalam ilmu komunikasi. Ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif). Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kemampuan persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampaiannya, dengan tercapainya tiga hal tersebut maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya. . Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain. 

Image result for komunikasi aristoteles

          Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan.Kelemahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.

TRADISI RETORIKA

Ada 2 tradisi retorika, yaitu :
·  Kebenaran haruslah logis, realistis dan rasional
·  Kebenaran itu absolut, tidak peduli apakah kebenaran ini punya nilai praktis. 

 Ada enam keistimewaan yang mencirikan tradisi ini:
·  Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
·  Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
·  Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
·  Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
·  Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
·  Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik. 

ASUMSI-ASUMSI TEORI RETORIKA.

Ada 2 asumsi yang terdapat teori retorika, yaitu :
  • Public speaker atau pembicara yang efektif perlu mempertimbangkan khalayak mereka. Asumsi ini mengarah kepada konsep analisis khalayak (audience analysis).
  • Public speaker atau pembicara yang efektif menggunakan sejumlah bukti-bukti dalam presentasinya


Segitiga Retorika dan Jenis-jenis Retorika
Segitiga retorika adalah metode untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam penerapan prinsip persuasi.Segitiga retorika terdiri dari ethos, logos, dan phatos.

1.      Ethos
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan  argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga kategori ethos, yaitu phronesis atau kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecerdasan sang pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang terakhir adalah eunoia atau niat baik komunikator
2.      Logos
Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika.Data-data yang disajikan haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif (dapat meyakinkan orang lain). Persiapan yang matang adalah kuncinya.
3.      Phatos
Phatos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara.
Contoh : Jokowi berpidato tentang bahaya korupsi di universitas.

KEGUNAAN RETORIKA

Konrad Lorenz pernah mengatakan
Apa yang diucapkan tidak berarti juga di dengar, apa yang di dengar tidak berarti juga di mengerti, apa yang di mengerti tidak berarti juga di setujui, apa yang di setujui tidak berarti juga di terima, apa yang di terima tidak berarti juga di hayati dan apa yang di hayati tidak berarti juga mengubah tingkah laku”

Retorika penting supaya apa yang di ucapkan dapat di dengar, apa yang di dengar dapat di setujui, apa yang disetujui dapat di terima, apa yang diterima dapat di hayati dan apa yang di hayati dapat mengubah tingkah laku.

Jenis-jenis Retorika
  1. Retorika forensik: keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Pidato forensik atau juga disebut pidato Yudisial biasanya ditemui dalam kerangka hukum. Retorika forensik berorientasi pada masa waktu lampau.
  1. Contoh : bahasa komunikasi saat di pengadilan
  1. Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan  Sering disebut juga pidato seremonial. Pidato jenis ini disampaikan kepada publik dengan tujuan untuk memuji, menghormati, menyalahkan dan mempermalukan. Pidato jenis ini berfokus pada isu-isu sosial yang ada pada masa waktu sekarang.
  1. Contoh : bahasa komunikasi ketika memberikan pidato seremonial
  1. Retorika deliberatif : saat pembicara harus menentukan suatu tindakan yang harus diambil, sesuatu yang harus atau tidak boleh di lakukan oleh khalayak. Pidato ini sering disebut juga dengan pidato politis. Pidato deliberatif berorientasi pada masa waktu yang akan datang.
  1. Contoh : bahasa komunikasi saat berpidato politis. 7
  1. Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
  1. Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
  1. Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
  1. Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
  1. Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
  1. Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
  1. Model menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern. 
  1. Komunikasi dianggap sebagai fenomena statis (tidak aktif). Dimana hanya terdapat transfer pesan dari pembicara ke pendengar saja. Misalnya, seorang pembicara sedang berbicara tentang sesuatu hal dan kemudian ia menyampaikan pesan kepada para khalayak. Kemudian, khalayak mendengarkan apa yang menjadi pesan dari si pembicara. Tahap-tahap komunikasi dalam peristiwa ini terjadi secara berurutan dimana itu terjadi terus-menerus terjadi secara statis ketimbang terjadi secara simultan.
  1. Model komunikasi ini memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja. Seperti, pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa di jelaskan lebih jauh mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian pesan, efek yang akan terjadi dan sebagainya.
  1. Di dalam model komunikasi yang diutarakan oleh Aristoteles ini tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Aristoteles
Kelebihan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
Kekurangan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
ELEMEN POKOK RETORIKA.

Image result for komunikasi aristoteles


ARGUMEN TIGA TINGKAT
Logos adalah salah satu dari tiga bukti yang menurut Aristoteles menciptakan pesan yang lebih efektif. Berpegang pada bukti-bukti logis ini merupakan sesuatu yang disebut silogisme (syllogism). Namun, kemudian muncul istilah yang juga popular yaitu entimem (entymeme).
Silogisme adalah sekelompok proporsi yang berhubungan satu sama lain dan menarik sebuah kesimpulan dari premis-premis mayor dan minor. Silogisme sebenarnya merupakan sebuah argument deduktif yang merupakan sekelompok pernyataan (premis) yang menuntun pada sekelompok pernyataan lainnya (kesimpulan).
Entimem adalah silogisme yang didasarkan pada kemungkinan (probability), tanda (sign) dan contoh (example), dan berfungsi sebagai persuasi. Kemungkinan adalah pernyataan-pernyataan yang secara umum benar tetapi masih membutuhkan pembuktian tambahan. Tanda adalah pernyataan yang menjelaskan alasan bagi sebuah fakta. Contoh adalah pernyataan-pernyataan baik yang faktual maupun yang diciptakan oleh pembicara. Entimem dalam hal ini memungkinkan khalayak untuk mendeduksi kesimpulan dari premis-premis yang atau dari pengalaman mereka sendiri. James McBurney, mengingatkan bahwa entimem merupakan dasar dari semua wacana persuasive. Karenanya entimem juga berhubungan dengan ethos dan pathos. Larry Anhart, percaya akan adanya kesalingterhubungan antara entimem dan bentuk-bentuk bukti ketika ia menyimpulkan bahwa kekuatan persuasif entimem terletak didalam kemampuannya untuk menjadi logis dan etis 
“Entimem dapat digunakan tidak hanya untuk membangun sebuah kesimpulan sebagai  kebenaran yang mungkin tetapi juga untuk mengubah emosi para pendengar atau untuk membangun rasa percaya mereka akan karaketer dari pembicara”
Silogisme dan entimem secara struktur sama. Akan tetapi, silogisme berhubungan dengan kepastian sedangkan entimem berhubungan dengan kemungkinan.

KANON RETORIKA
Kanon merupakan tuntunan atau prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh pembicara agar pidato persuasif dapat menjadi efektif, yaitu :
·                     Penemuan : Konstruksi/penyusunan dari suatu argumen yang relevan dengan tujuan dari suatu pidato. Terdiri dari topik dan civic space. Dengan menggunakan logika dan bukti dalam pidato dapat membuat sebuah pidato menjadi lebih kuat dan persuasif. Topik adalah bantuan terhadap yang merujuk pada argumen yang digunakan oleh pembicara. Para pembicara juga bergantung pada civic space dimana itulah  kesempatan untuk membujuk orang lain.
·                     Pengaturan : Kemampuan pembicara untuk mengorganisasikan pidatonya. Terdiri dari pengantar, batang tubuh dan kesimpulan.
1.                    Pengantar merupakan bagian dari strategi organisasi dalam suatu pidato yang cukup menarik perhatian khalayak, menunjukkan hubungan topik dengan khalayak, dan memberikan bahasan singkat mengenai tujuan pembicara.
2.                    Batang tubuh merupakan bagian dari strategi organisasi dari pidato yang mencakup argumen, contoh dan detail penting untuk menyampaikan suatu pemikiran.
3.                    Kesimpulan merupakan bagian dari strategi organisasi dalam pidato yang ditujukan untuk merangkum poin-poin penting yang telah disampaikan pembicara dan untuk menggugah emosi di dalam khalayak.

·                     Gaya : Penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dalam cara tertentu. Biasanya bahasa yang di gunakan adalah majas metafora.  
·                     Penyampaian : Presentasi non verbal dari ide-ide seorang pembicara. Penyampaian biasanya mencakup beberapa perilaku seperti kontak mata, tanda vokal, ejaan, gerak tubuh, dll. Penyampaian yang efektif mendukung kata-kata pembicara dan membantu mengurangi ketegangan pembicara.
Ingatan :  Menyimpan penemuan, pengaturan dan gaya di dalam benar si pembicara. Dengan ingatan, seseorang pembicara dapat mengetahui apa saja yang akan dikatakan dan kapan mengatakannya, meredakan ketegangan pembicara dan memungkinkan pembicara untuk merespons hal-hal yang tidak terduga.

KEDUA BELAS HUKUM RETORIKA 8
1.                    Kepandaian berbicara dapat di pelajari
2.                    Latihlah dirimu dalam teknik berbicara
3.                    Hilangkan perasaan cemas dengan melatih berbicara sambil berpikir
4.                    Pidato bukan membaca
5.                    Rumuskan tema dengan tajam
6.                    Skema dengan jelas
7.                    Awal yang menarik dan akhir yang mengesankan
8.                    “Saya tahu, saya mau, saya berhasil”
9.                    Tingkatkan argumentasi dan siaga menghadapi keberataan
10.                 Bahagia ketika berpidato
11.                 Berbicara yang jelas
12.           You were born to be a winner

Image result for komunikasi aristoteles

 Kesimpulan
Inti dari model komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.
Kelebihan model komunikasi Aristoteles ialah melatih seseorang menjadi pembicara yang baik di hadapan khalayak ramai dan merupakan inspirasi bagi para ilmuan komunikasi lain untuk mengembangkan berbagai teori model komunikasi. Sedangkan kelemahannya yakni dianggap sebagai fenomena statis, memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja dan tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.


Daftar Pustaka
Rusli, Windri.2012.Model Komunikasi Retorika (Aristoteles) .http://communication4ourlife.blogspot.com/2012/10/bagan-periode-perkembangan-ilmu.html?m=1.
Michael Burgoon (1974), Appproaching Speech/ Communication. New York: Holt, Rinehart & Winston.
Mulyana Deddy (2008), Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Jakarta : Remaja Rosdakarya.

tengku fanny

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

2 comments: