Model Komunikasi Aristoteles
Latar Belakang
Menurut
Aristoteles, mahluk sosial merupakan zoon politicon yang berarti manusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Sebagai
mahluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup dan
dituntut untuk saling bekerjasama. Dalam proses interaksi antar manusia
tersebut terciptalah komunikasi.
Model
Komuikasi Aristoteles
Aristoteles
(384 SM–322 SM) adalah seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang digunakan
oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini
disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini
adalah persuasi (mempengaruhi dan meyakinkan), yaitu komunikasi yang terjadi
ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam
mengubah sikap mereka.Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani
berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).Retorika
sendiri adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan
bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo).
Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric
dengan judul ‘Grullos’ atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum adalah
seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional
dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar
melalui pidato, yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai,
kepercayaan dan pengharapan mereka.
Aristoteles
berusaha mengkaji mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya
kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini
merupakan model komunikasi pertama dalam ilmu komunikasi. Ada 3 unsur
utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan
pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi
retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public
speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi
merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti
pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika
(mempersuasif). Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang
biasanya berpusat pada kemampuan persuasi seorang pembicara yang dapat
dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampaiannya, dengan
tercapainya tiga hal tersebut maka seseorang dapat diukur kemampuan
persuasinya. . Aristoteles
menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap
komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini
lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang
yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.Tapi
model ini juga memiliki banyak kelemahan.Kelemahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang
statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi
non verbal dalam mempengaruhi orang lain. Meskipun model ini mempunyai banyak
kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan
komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
TRADISI RETORIKA
Ada 2
tradisi retorika, yaitu :
· Kebenaran
haruslah logis, realistis dan rasional
· Kebenaran
itu absolut, tidak peduli apakah kebenaran ini punya nilai praktis.
Ada enam keistimewaan yang
mencirikan tradisi ini:
· Keyakinan
bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
· Ada
kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah
cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
· Retorika
merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
· Pelatihan
kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus
mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
· Menekankan
pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara
emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika
lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
· Sampai
tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya.
Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika
yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
ASUMSI-ASUMSI
TEORI RETORIKA.
Ada
2 asumsi yang terdapat teori retorika, yaitu :
- Public speaker atau pembicara yang efektif perlu mempertimbangkan khalayak mereka. Asumsi ini mengarah kepada konsep analisis khalayak (audience analysis).
- Public speaker atau pembicara yang efektif menggunakan sejumlah bukti-bukti dalam presentasinya
Segitiga Retorika dan Jenis-jenis Retorika
Segitiga
retorika adalah metode untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam
penerapan prinsip persuasi.Segitiga retorika terdiri dari ethos, logos,
dan phatos.
1. Ethos
Ethos
adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap
kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam
prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang
menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.
Ada
tiga kategori ethos, yaitu phronesis atau kemampuan dan
kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecerdasan sang pembicara. Yang kedua
adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai
sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang terakhir adalah eunoia
atau niat baik komunikator
2.
Logos
Logos
adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika.Data-data yang disajikan
haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami
akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur
bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran
para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan
mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif (dapat meyakinkan orang
lain). Persiapan yang matang adalah kuncinya.
3.
Phatos
Phatos
adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos
dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi
dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu
dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara.
Contoh
: Jokowi berpidato tentang bahaya korupsi di universitas.
KEGUNAAN
RETORIKA
Konrad Lorenz pernah
mengatakan
“Apa
yang diucapkan tidak berarti juga di dengar, apa yang di dengar tidak berarti
juga di mengerti, apa yang di mengerti tidak berarti juga di setujui, apa yang
di setujui tidak berarti juga di terima, apa yang di terima tidak berarti juga
di hayati dan apa yang di hayati tidak berarti juga mengubah tingkah laku”
Retorika penting supaya apa yang di ucapkan
dapat di dengar, apa yang di dengar dapat di setujui, apa yang disetujui dapat
di terima, apa yang diterima dapat di hayati dan apa yang di hayati dapat
mengubah tingkah laku.
Jenis-jenis Retorika
- Retorika forensik: keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Pidato forensik atau juga disebut pidato Yudisial biasanya ditemui dalam kerangka hukum. Retorika forensik berorientasi pada masa waktu lampau.
- Contoh : bahasa komunikasi saat di pengadilan
- Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan Sering disebut juga pidato seremonial. Pidato jenis ini disampaikan kepada publik dengan tujuan untuk memuji, menghormati, menyalahkan dan mempermalukan. Pidato jenis ini berfokus pada isu-isu sosial yang ada pada masa waktu sekarang.
- Contoh : bahasa komunikasi ketika memberikan pidato seremonial
- Retorika deliberatif : saat pembicara harus menentukan suatu tindakan yang harus diambil, sesuatu yang harus atau tidak boleh di lakukan oleh khalayak. Pidato ini sering disebut juga dengan pidato politis. Pidato deliberatif berorientasi pada masa waktu yang akan datang.
- Contoh : bahasa komunikasi saat berpidato politis. 7
- Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
- Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
- Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
- Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
- Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
- Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
- Model menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
- Komunikasi dianggap sebagai fenomena statis (tidak aktif). Dimana hanya terdapat transfer pesan dari pembicara ke pendengar saja. Misalnya, seorang pembicara sedang berbicara tentang sesuatu hal dan kemudian ia menyampaikan pesan kepada para khalayak. Kemudian, khalayak mendengarkan apa yang menjadi pesan dari si pembicara. Tahap-tahap komunikasi dalam peristiwa ini terjadi secara berurutan dimana itu terjadi terus-menerus terjadi secara statis ketimbang terjadi secara simultan.
- Model komunikasi ini memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja. Seperti, pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa di jelaskan lebih jauh mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian pesan, efek yang akan terjadi dan sebagainya.
- Di dalam model komunikasi yang diutarakan oleh Aristoteles ini tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.
Kelebihan
dan Kekurangan Model Komunikasi Aristoteles
Kelebihan
dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
Kekurangan
dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
ARGUMEN
TIGA TINGKAT
Logos adalah
salah satu dari tiga bukti yang menurut Aristoteles menciptakan pesan yang
lebih efektif. Berpegang pada bukti-bukti logis ini merupakan sesuatu yang
disebut silogisme (syllogism). Namun, kemudian muncul istilah yang juga
popular yaitu entimem (entymeme).
Silogisme
adalah sekelompok proporsi yang berhubungan satu sama lain dan menarik sebuah
kesimpulan dari premis-premis mayor dan minor. Silogisme sebenarnya merupakan
sebuah argument deduktif yang merupakan sekelompok pernyataan (premis) yang
menuntun pada sekelompok pernyataan lainnya (kesimpulan).
Entimem
adalah silogisme yang didasarkan pada kemungkinan (probability), tanda (sign)
dan contoh (example), dan berfungsi sebagai persuasi. Kemungkinan adalah
pernyataan-pernyataan yang secara umum benar tetapi masih membutuhkan
pembuktian tambahan. Tanda adalah pernyataan yang menjelaskan alasan bagi
sebuah fakta. Contoh adalah pernyataan-pernyataan baik yang faktual maupun yang
diciptakan oleh pembicara. Entimem dalam hal ini memungkinkan khalayak untuk
mendeduksi kesimpulan dari premis-premis yang atau dari pengalaman mereka
sendiri. James McBurney, mengingatkan bahwa entimem merupakan dasar dari semua
wacana persuasive. Karenanya entimem juga berhubungan dengan ethos dan pathos.
Larry Anhart, percaya akan adanya kesalingterhubungan antara entimem dan
bentuk-bentuk bukti ketika ia menyimpulkan bahwa kekuatan persuasif entimem
terletak didalam kemampuannya untuk menjadi logis dan etis
Silogisme
dan entimem secara struktur sama. Akan tetapi, silogisme berhubungan dengan
kepastian sedangkan entimem berhubungan dengan kemungkinan.
KANON
RETORIKA
Kanon
merupakan tuntunan atau prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh pembicara agar
pidato persuasif dapat menjadi efektif, yaitu :
·
Penemuan :
Konstruksi/penyusunan dari suatu argumen yang relevan dengan tujuan dari suatu
pidato. Terdiri dari topik dan civic space. Dengan menggunakan
logika dan bukti dalam pidato dapat membuat sebuah pidato menjadi lebih kuat
dan persuasif. Topik adalah bantuan terhadap yang merujuk
pada argumen yang digunakan oleh pembicara. Para pembicara juga
bergantung pada civic space dimana
itulah kesempatan untuk membujuk orang lain.
·
Pengaturan : Kemampuan
pembicara untuk mengorganisasikan pidatonya. Terdiri dari pengantar, batang
tubuh dan kesimpulan.
1.
Pengantar merupakan
bagian dari strategi organisasi dalam suatu pidato yang cukup menarik perhatian
khalayak, menunjukkan hubungan topik dengan khalayak, dan memberikan
bahasan singkat mengenai tujuan pembicara.
2.
Batang tubuh merupakan
bagian dari strategi organisasi dari pidato yang mencakup argumen, contoh
dan detail penting untuk menyampaikan suatu pemikiran.
3.
Kesimpulan merupakan
bagian dari strategi organisasi dalam pidato yang ditujukan untuk merangkum
poin-poin penting yang telah disampaikan pembicara dan untuk menggugah emosi di
dalam khalayak.
·
Gaya : Penggunaan
bahasa untuk menyampaikan ide dalam cara tertentu. Biasanya bahasa yang di
gunakan adalah majas metafora.
·
Penyampaian :
Presentasi non verbal dari ide-ide seorang pembicara. Penyampaian biasanya
mencakup beberapa perilaku seperti kontak mata, tanda vokal, ejaan, gerak
tubuh, dll. Penyampaian yang efektif mendukung kata-kata pembicara dan membantu
mengurangi ketegangan pembicara.
Ingatan
: Menyimpan penemuan, pengaturan dan gaya di dalam benar si
pembicara. Dengan ingatan, seseorang pembicara dapat mengetahui apa saja yang
akan dikatakan dan kapan mengatakannya, meredakan ketegangan pembicara dan
memungkinkan pembicara untuk merespons hal-hal yang tidak terduga.
KEDUA
BELAS HUKUM RETORIKA 8
1.
Kepandaian berbicara
dapat di pelajari
2.
Latihlah dirimu dalam
teknik berbicara
3.
Hilangkan perasaan
cemas dengan melatih berbicara sambil berpikir
4.
Pidato bukan membaca
5.
Rumuskan tema dengan
tajam
6.
Skema dengan jelas
7.
Awal yang menarik dan
akhir yang mengesankan
8.
“Saya tahu, saya mau,
saya berhasil”
9.
Tingkatkan argumentasi
dan siaga menghadapi keberataan
10.
Bahagia ketika
berpidato
11.
Berbicara yang jelas
12. You were born to be a
winner
Inti dari model komunikasi ini
adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.
Kelebihan model komunikasi
Aristoteles ialah melatih seseorang menjadi pembicara yang baik di hadapan
khalayak ramai dan merupakan inspirasi bagi para ilmuan komunikasi lain untuk
mengembangkan berbagai teori model komunikasi. Sedangkan kelemahannya yakni
dianggap sebagai fenomena statis, memunculkan persepsi yang salah
bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja dan tidak membahas
mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses
komunikasi.
Daftar
Pustaka
NN.2012.Teori Persuasi: Formula Segitiga Retorika. http://100motivasi.wordpress.com/2012/09/22/teori-persuasi-formula-segitiga-retorika/.
NN.Komunikasi.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunikasi.
Rusli,
Windri.2012.Model Komunikasi Retorika (Aristoteles) .http://communication4ourlife.blogspot.com/2012/10/bagan-periode-perkembangan-ilmu.html?m=1.
Michael Burgoon (1974), Appproaching Speech/ Communication. New
York: Holt, Rinehart & Winston.
Mulyana Deddy
(2008), Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Jakarta : Remaja
Rosdakarya.
apa Esensi berbicara dan berbahasa?
ReplyDeleteApa contoh dari model aristoteles
ReplyDelete