Kemampuan Antar Pribadi

by 5:58 PM 1 comments
  Kemampuan AntarPribadi

Ketika bekerja seseorang selalu berhubungan dengan orang lain, baik dengan konsumen, penyuplai, karyawan yang di supervisi, dsb. Oleh karena itu  diperlukan kemampuan antarpribadi. Semakin tinggi intensitas pekerja terkait interaksi dengan orang lain, semakin tinggi tuntutan kemampuan antarpribadi agar karyawan dapat menghasilkan kinerja terbaik.

Dimensi Antarpribadi

Menurut Schermerhorn, J.R. (1996) ada empat dimensi antarpribadi dalam manajemen, yaitu :
  1. ·  Memberikan pengaruh positif – Mengembangkan dan memelihara kemampuan persuasif untuk memberikan dampak positif dilingkungan pekerjaan.
  2. ·  Mengelola konflik – Menyelesaikan konflik agar situasi menjadi kondusif dan konstruktif dalam upaya menghasilkan kinerja yang optimal.
  3. ·  Negosiasi – mengembangkan kemampuan bernegosiasi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok, untuk mencapai kesepakatan yang diperlukan organisasi.
  4. ·   Mengelola stress – Mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk mengelola stress di lokasi pekerjaan.

Jenis Konflik

Menghilangkan konflik sama sekali merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, yang penting adalah memelihara konflik dalam tingkatan yang kondusif. Konflik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konflik disfungsional dan konflik fungsional. Konflik disfungsional (dysfunctional conflict) merupakan konflik destruktif dan berdampak negatif terhadap pencapaian kinerja. Sedangkan konflik fungsional merupakan konflik konstruktif dan berdampak positif kepada pencapaian kinerja.

Jenis konflik berdasarkan situasi yang dihadapi antara lain:
  1. Konflik personal (personal conflict) adalah konflik terjadi dalam diri seseorang.
  2. Konflik antarpribadi (interpersonal conflict) adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih.
  3. Konflik antarkelompok ( intergroup conflict) adalah konflik yang terjadi antara dua kelompok atau lebih dalam organisasi.
  4. Konflik antarorganisasi (interorganizational conflict adalah konflik yang terjadi antarorganisasi, misalnya konflik perusahaan dengan serikat pekerja, konflik antar perusahaan, konflik lembaga pemerintah dengan perusahaan.

 Sumber Konflik

Beberapa sumber konflik antara lain :
  • Ketidakjelasan aturan (role ambiguities). Ketidakjelasan aturan menyebabkan kondisi ketidakpastian (uncertainty), dan ketidakseragaman proses kerja sehingga rentan terjadi konflik.
  • Kelangkaan sumber daya (resourse scarcities). Sumber daya yang dimaksud dapat berupa dana, fasilitas kerja, dan sumber daya manusia.
  • Interdependensi tugas pekerjaan (task interdependencies). Tugas yang bersifat saling berhubungan sering menimbulkan konflik, seperti pemasaran dengan produksi, audiotor dengan yang diaudit, keuangan dengan pembelian, dsb.
  • Kompetisi dalam mencapai sasaran (competing objectives). Terjadi apabila sasaran dan system penghargaan kinerja ditetapkan secara jelas dan fair.
  • Perbedaan struktural. Terjadi karena perbedaan struktural (structural differentiation).
  • Unresolved prior conflict. Konflik yang bersifat latin, yang kalau ada pemicu, maka konflik kembali mencuat.

Resolusi Konflik
  • Merupakan penghilang faktor penyebab konflik sehingga konflik yang tidak produktif mengalami penurunan atau dihilangkan. Berbagai upaya untuk menghilangkan sumber konflik, antara lain :
  • Mengubah system penghargaan kinerja secara lebih fair.
  • Penambahan fasilitas kerja, seperti ruang pertemuan, kendaraan operasional, computer, dsb.
  • Penambahan sumber daya manusia (SDM).
  • Perbaikan standart operating procedure (SOP)
  • Penetapan sasaran organisasi berbasis MBO (management by objectives)
  • Koordinasi dan dengar pendapat agar tingkat kesalahan dalam komunikasi dapat dikurangi.  
Tipe Manajemen Konflik

Penyelesaian konflik yang terbaik adalah solusi yang bersifat saling diuntungkan (win-win solution). Pada tahap penyelesaian terdapat beberapa jenis penyelesaian konflik, antara lain adalah :
  • Win-win solution – solusi yang diperoleh saling menguntungkan masing-masing pihak sehingga masing-masing pihak merasa senang.
  • Win-lose solution – solusi yang diperoleh hanya menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain dirugikan.
  • Lose-lose solution – solusi yang diperoleh merugikan semua pihak.
Negosiasi

Merupakan proses pembuatan keputusan bersama pada saat beberapa pihak memiliki harapan dan keinginan berbeda. Menurut Roger Fisher dan William Ury dalam Schermerhorn, J.R. (1996), terdapat empat aturan dalam prinsip negosiasi yaitu:
  • Memisahkan orang dalam masalah
  • Focus pada kepentingan, bukan posisi
  • Kembangkan alternative, sebelum memutuskan sesuatu
  • Meminta hasil yang berdasarkan standar sasaran.

Stres

Beberapa faktor penyebab stres antara lain adalah:
  1. Tipe pekerjaan tidak sesuai dengan harapan karyawan
  2. Pekerjaan yang membosankan, tidak variatif
  3. Pekerjaan yang terlalu memberatkan
  4. Kolega atau rekan kerja
  5. Pimpinan yang sulit

Stres tidak selamanya bersifat negatif. Apabila stress yang terjadi justru menyebabkan timbulnya semangat untuk bangkit, berupaya lebih keras, memacu kreativitas dan memunculkan berbagai ide, stress yang demikian merupakan stress yang positif-stres konstruktif (constructive stress). Sedangkan stress yang justru menyebabkan disfungsional dalam bekerja disebut stress yang destruktif (destructive stress).

tengku fanny

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

1 comment:

  1. Slots Casino site - Lucky Club Live
    Free Slot machines from Casino luckyclub.live Site. All the latest and greatest Slots Game Features! Win up to 500€ on the reels of slots by hitting jackpots

    ReplyDelete