Kemampuan AntarPribadi
Ketika
bekerja seseorang selalu berhubungan dengan orang lain, baik dengan konsumen,
penyuplai, karyawan yang di supervisi, dsb. Oleh karena itu diperlukan kemampuan antarpribadi. Semakin
tinggi intensitas pekerja terkait interaksi dengan orang lain, semakin tinggi
tuntutan kemampuan antarpribadi agar karyawan dapat menghasilkan kinerja
terbaik.
Dimensi Antarpribadi
Menurut
Schermerhorn, J.R. (1996) ada empat dimensi antarpribadi dalam manajemen, yaitu
:
- · Memberikan pengaruh positif – Mengembangkan dan memelihara kemampuan persuasif untuk memberikan dampak positif dilingkungan pekerjaan.
- · Mengelola konflik – Menyelesaikan konflik agar situasi menjadi kondusif dan konstruktif dalam upaya menghasilkan kinerja yang optimal.
- · Negosiasi – mengembangkan kemampuan bernegosiasi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok, untuk mencapai kesepakatan yang diperlukan organisasi.
- · Mengelola stress – Mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk mengelola stress di lokasi pekerjaan.
Jenis Konflik
Menghilangkan
konflik sama sekali merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, yang penting
adalah memelihara konflik dalam tingkatan yang kondusif. Konflik dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konflik disfungsional dan konflik
fungsional. Konflik disfungsional (dysfunctional conflict) merupakan konflik
destruktif dan berdampak negatif terhadap pencapaian kinerja. Sedangkan
konflik fungsional merupakan konflik konstruktif dan berdampak positif kepada
pencapaian kinerja.
Jenis
konflik berdasarkan situasi yang dihadapi antara lain:
- Konflik personal (personal conflict) adalah konflik terjadi dalam diri seseorang.
- Konflik antarpribadi (interpersonal conflict) adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih.
- Konflik antarkelompok ( intergroup conflict) adalah konflik yang terjadi antara dua kelompok atau lebih dalam organisasi.
- Konflik antarorganisasi (interorganizational conflict adalah konflik yang terjadi antarorganisasi, misalnya konflik perusahaan dengan serikat pekerja, konflik antar perusahaan, konflik lembaga pemerintah dengan perusahaan.
Sumber Konflik
Beberapa
sumber konflik antara lain :
- Ketidakjelasan aturan (role ambiguities). Ketidakjelasan aturan menyebabkan kondisi ketidakpastian (uncertainty), dan ketidakseragaman proses kerja sehingga rentan terjadi konflik.
- Kelangkaan sumber daya (resourse scarcities). Sumber daya yang dimaksud dapat berupa dana, fasilitas kerja, dan sumber daya manusia.
- Interdependensi tugas pekerjaan (task interdependencies). Tugas yang bersifat saling berhubungan sering menimbulkan konflik, seperti pemasaran dengan produksi, audiotor dengan yang diaudit, keuangan dengan pembelian, dsb.
- Kompetisi dalam mencapai sasaran (competing objectives). Terjadi apabila sasaran dan system penghargaan kinerja ditetapkan secara jelas dan fair.
- Perbedaan struktural. Terjadi karena perbedaan struktural (structural differentiation).
- Unresolved prior conflict. Konflik yang bersifat latin, yang kalau ada pemicu, maka konflik kembali mencuat.
Resolusi Konflik
- Merupakan penghilang faktor penyebab konflik sehingga konflik yang tidak produktif mengalami penurunan atau dihilangkan. Berbagai upaya untuk menghilangkan sumber konflik, antara lain :
- Mengubah system penghargaan kinerja secara lebih fair.
- Penambahan fasilitas kerja, seperti ruang pertemuan, kendaraan operasional, computer, dsb.
- Penambahan sumber daya manusia (SDM).
- Perbaikan standart operating procedure (SOP)
- Penetapan sasaran organisasi berbasis MBO (management by objectives)
- Koordinasi dan dengar pendapat agar tingkat kesalahan dalam komunikasi dapat dikurangi.
Penyelesaian konflik yang terbaik adalah solusi yang bersifat
saling diuntungkan (win-win solution). Pada tahap penyelesaian terdapat
beberapa jenis penyelesaian konflik, antara lain adalah :
- Win-win solution – solusi yang diperoleh saling menguntungkan masing-masing pihak sehingga masing-masing pihak merasa senang.
- Win-lose solution – solusi yang diperoleh hanya menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain dirugikan.
- Lose-lose solution – solusi yang diperoleh merugikan semua pihak.
Merupakan
proses pembuatan keputusan bersama pada saat beberapa pihak memiliki harapan
dan keinginan berbeda. Menurut Roger Fisher dan William Ury dalam Schermerhorn,
J.R. (1996), terdapat empat aturan dalam prinsip negosiasi yaitu:
- Memisahkan orang dalam masalah
- Focus pada kepentingan, bukan posisi
- Kembangkan alternative, sebelum memutuskan sesuatu
- Meminta hasil yang berdasarkan standar sasaran.
Stres
Beberapa
faktor penyebab stres antara lain adalah:
- Tipe pekerjaan tidak sesuai dengan harapan karyawan
- Pekerjaan yang membosankan, tidak variatif
- Pekerjaan yang terlalu memberatkan
- Kolega atau rekan kerja
- Pimpinan yang sulit
Stres tidak
selamanya bersifat negatif. Apabila stress yang terjadi justru menyebabkan
timbulnya semangat untuk bangkit, berupaya lebih keras, memacu kreativitas dan
memunculkan berbagai ide, stress yang demikian merupakan stress yang
positif-stres konstruktif (constructive stress). Sedangkan stress yang justru menyebabkan
disfungsional dalam bekerja disebut stress yang destruktif (destructive stress).
Slots Casino site - Lucky Club Live
ReplyDeleteFree Slot machines from Casino luckyclub.live Site. All the latest and greatest Slots Game Features! Win up to 500€ on the reels of slots by hitting jackpots